Peta Digital Berbasis Komunitas dengan INASAFE

Destryn Jacob(1), Joyce Christian Kumaat(2), Selvana T. R. Tewal(3),


(1) Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Manado
(2) Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Manado
(3) Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Manado
Corresponding Author

Abstract


Letusan gunung api merupakan satu dari sekian banyak peristiwa alam yang dapat menyebabkan timbulnya bencana alam. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan jumlah bangunan, menghitung kerugian bangunan serta menghitung logistik yang dibutuhkan ketika terjadi bencana letusan gunung api Lokon. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan pendekatan analisis keruangan (spatial analysis) dalam Sistem Informasi Geografis (SIG).  Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pengumpulan data sekunder. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data bahaya (hazard) letusan gunung api Lokon, data bangunan OpenStreetMap, kerugian dan logistik. Analisis data diolah pada Sofware Quantum GIS dengan menggunakan plugin InaSAFE menghasilkan peta zonasi bahaya letusan gunungapi, bangunan terdampak, kerugian per bangunan serta estimasi logistik. Hasil penelitian adalah pengklasifikasian zonasi letusan gunung api Lokon menjadi 2 zona yaitu zona rendah dan tinggi. Hasil penghitungan Keterpaparan letusan gunung api yang diolah dengan plugin InaSAFE berdasarkan zonasi bahaya (hazard) menghasilkan jumlah total bangunan terdampak yaitu pada kawasan rawan bencana radius 3,5 KM berjumlah 202 bangunan untuk area ancaman tinggi dan 555 bangunan untuk area ancaman rendah dan untuk kawasan rawan bencana radius 5 KM berjumlah 55 bangunan untuk area ancaman tinggi dan 7.300 bangunan untuk area ancaman rendah. Hasil analisis jumlah kerugian pada kawasan rawan bencana radius 3,5 KM yaitu 757 bangunan Rp. 36.636.840.000 dan untuk kawasan rawan bencana radius 5 KM yaitu 7.355 bangunan Rp. 158.730.660.000. Hasil analisis logistik didasarkan pada estimasi keterpaparan terhadap penduduk yang memerlukan evakuasi dimana terdapat 36.300 jiwa penduduk yang berada pada kawasan rawan bencana rendah hingga tinggi. Dari jumlah penduduk yang terdampak maka didapat estimasi kebutuhan dasar minimum beras sebanyak 98.010 liter, air minum sebanyak 629.805 liter, air bersih sebanyak 2.413.224 liter dan toilet sebanyak 1.815 unit.

References


Ardi S. A. 2017. Analisis Resiko Bencana Erupsi Gunung Merapi di Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang [skripsi]. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, UniversitasNegeri Yogyakarta.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2012. Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana.

Fitri A. N. A. 2017. Analisis Skenario Dampak Keterpaparan dan Mitigasi Bencana Banjir Genangan di Provinsi DKI Jakarta. [skripsi]. Surakarta: Program Studi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Haerani N. dkk. 2010. Studi Terpadu Seismik dan Deformasi di Gunung Lokon, Sulawesi Utara. Jurnal Lingkungan dan Bencana Geolog.Vol 1.

Humanitarian OpenStreetMap Team. Pengembangan Skenario Untuk Rencana Kontijensi, Mengumpulkan Data Spasial dengan OpenStreetMap Unit 1.

Hustin M. dkk.2013. Analisis Biaya Penanganan Kerusakan Jalan di Daerah Banjir Berbasis Quantum GIS-InaSAFE di Kota Makassar. Jurnal Penelitian Jurusan Sipil, FakultasTeknik, Universitas Hasanuddin.

Gunung Lokon, Sulawesi Utara Dikutip 02 Oktober 2019 dari www.vsi.esdm.go.id

Lewu P. A. 2014. Analisis Kawasan Bencana Gunungapi Lokon, Kota Tomohon dan Sekitarnya, Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Mindagi. Vol 8.

Panggula R. J. dkk. 2013. Analisis Biaya Penanganan Kerusakan Jalan di Daerah Banjir Berbasis Quantu m GIS-InaSAFE. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.

Pradana P. M. C. 2016. Kajian Zonasi Bahaya Erupsi Gunung Merapi Terhadap Permukiman di Kabupaten Magelang [skripsi]. Semarang: Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.

Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pertanian Nomor 837/KPTS/UM/11/1980 tentang Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan Lindung.

Sinta, Dewi. 2015. Mitigasi Bencana Lahar Hujan Gunungapi Merapi Berbasis Sistem Informasi Geografi dan Penginderaan Jauh di SUB DAS Kali Putih Kabupaten Magelang [skripsi]. Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Sunarto NS. 2014. Bab II Tinjauan Pustaka Dikutip 03 Oktober 2019 dari digilip.unila.ac.id

Togatorop P. M. dkk. 2016. Pemetaan Potensi Bencana Aliran Lava Gunung Sinabung Menggunakan Citra Aster GDEM. Jurnal Geodesi Undip. Volume 5, Nomor 2.


Full Text: PDF

Article Metrics

Abstract View : 566 times
PDF Download : 124 times

DOI: 10.36412/jepst.v1i1.1804

DOI (PDF): https://doi.org/10.36412/jepst.v1i1.1804.g1175

Refbacks

  • There are currently no refbacks.