The Utilization Of Sawdust Waste As A Media For Sculpture

R Rantung(1),


(1) Universitas Negeri Manado
Corresponding Author

Abstract


Technology has penetrated into the community as a necessity for the sake of acceleration, while art is an inseparable part of the needs of every human being's life, both fine art and applied art. Technology and art cannot be separated at every step forward but the residual waste of technology can used into works of art without using technological aids. Some sculpture works made of wood, cement, fiberglass, metal (brass). This research will look at the extent to which sawdust can used as a medium for making sculptures. Sawdust waste is found in many furniture industries and stage home industries. With sawdust for creative people can used as material for art work.

 

Keywords: Sawdust; Waste; Sculpture

References


Dharsono Sony Kartika, 2007,.Estetika, Rekayasa Sains, Bandung.

Eckholm, Erick P., 1984. Krisi Energi Kayu Sumber Daya Pembaharu, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Graafland, N., 1991. Minahasa, Negeri, Rakyat dan Budayanya. Terjemahan; Lucy R. Montolalu.Jakarta : Pustaka Utama Grafity.

Gustami, SP, 1980. Nukilan Seni Ornamen Indonesia. Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia, Yokyakarta

Haryadi dan B. Setiawan., 1996. Arsitektur Lingkungan dan Prilaku.Suatu Pengantar ke Teori, Metodologi dan Prilaku.Jakarta, Lembaga Pembinaan dan Pengabdian pada Masyarakat.

Kalangi, N. S., 1995. Kebudayaan Minahasa, dalam Kuntjaraningrat., ed. Manusia dan Kebudayaan Indonesia.Jakarta : Djambatan.

Kartodirdjo, Sartono, 1987. Kebudayaan pembangunan dalam perspektif sejarah. Gadja Mada University Press, Yokyakarta

Kerlinger, Fred N., 2003. Azas-Azas Penelitian Behavioral, Gadja Mada University Press, Yokyakarta.

Kaunang, AK., et all, 2005. Prempuan Minahasa dalam Arus Globalisasi, Meridian, Jakarta.

Kaunang, Ivan R.B., et all. 2005. Sejarah Kabupaten Minahasa Utara (suatu perjuangan dan tidak mengenal lelah). Manado : Pustaka Jender BKOW Sulut.

Koentjaraningrat, 1984. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, PT Gramedia, Jakarta.

Kotambunan, R. E. H.., 1985. Minahasa II dan III.Pemerintah Purba sampai kedatangan V.O.V dan Tiga Perang Tondano. Manado: PT Cipta Buana.

Lauer, Robert H., 1989. Perspektif tentang Perubahan Sosial. Terj. Alimandan, Jakarta; Bina Aksara.

Marianto, M. Dwi, 2017. Art & Life Force in a Quantum Perspective, Srisasanti Syndicate Institut Seni Indonesia Yokyakarta.

Sendoh, Joutje., 1997. Sejarah Perkembangan Masyarakat Minahasa dan Perjuangannya, dalam J. Turang et al., Profil Kebudayaan Minahasa.Tomohon : Majelis Kebudayaan Minahasa.

Soedarsono, RM., 1985. Peranan Sejarah Dalam Kehidupan Manusia: Kontinuitas Perubahannya, Universitas Gadja Mada, Yokyakarta.

The Liang Gie, 2000,. Garis Besar Estetik (Filsafat Keindahan), karya, Yogyakarta.

Thomas Munro. 1969,.The Art and Their Interreletions. Clevaland and London: The Press of Case Western Reserve University, p. 473. 88 Ambar Astuti, op., cit.,p. 39.

Umar, Kayam, Kreativitas Dalam Seni dan Masyarakat Suatu Dimensi Proses Pembentukan Budaya dalam Masyarakat, dalam Analisis Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. 1981/1982


Full Text: PDF

Article Metrics

Abstract View : 180 times
PDF Download : 46 times

DOI: 10.36412/jemtec.v2i2.1015

DOI (PDF): https://doi.org/10.36412/jemtec.v2i2.1015.g953

Refbacks

  • There are currently no refbacks.