Analisis Kerentanan Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Mede Kabupaten Halmahera Utara

Jorgy Ireng T. Moreng(1), Murdiyanto Murdiyanto(2), Hilda V. Oroh(3),


(1) Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Manado
(2) Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Manado
(3) Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Manado
Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kerentanandan pola sebaran banjir dengan menggunakan analisis Sistem Informasi Geografis(SIG). Penentuan tingkat kerentanandan pola sebaran banjir di dasarkan atas tingkat curah hujanyang sangat tinggi kurang, yakni lebih dari 2.838 mm per tahun  sehingga dapat berpotensi terjadinya banjir. Penelitian ini dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Mede, Kabupaten Halmahera Utara. Untuk mengukur tingkat kerentanan banjir dan pola sebaran banjir digunakan metode Aritmatika dengan penentuan nilai interval. Hasil analisis menunjukkan daerah yang kurang rentan seluas 318,92 ha yang terletak di bagian hulu dan hilir DAS dengan persentase 5,74%. Bagian hulu dan sekitarnya merupakan bagian yang memiliki kelas rentan dengan luas yaitu 3226,10 ha dengan persentase 57,79%. Sedangkan yang tergolong sangat rawan adalah bagian hilir dengan luas wilayah 2037,06 ha 36,49%. Dari hasilyang di peroleh untuk mengendalikan kejadian banjir, harus adanya penataan pola penggunaan lahan di sekitar DAS Mede.

Kata Kunci: Limbah Domestik , Kualitas Air, Pencemaran Air, Baku Mutu



References


Asdak C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Badan Stasiun Meteorlogi (BMKG) Kelas III Gamarmalamo Galela, Propinsi Maluku Utara, Kabupaten Halmahera Utara. 2019

Jaswadi.; R. Rijanta.; Hadi P. 2012. Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Masyarakat dalam Menghadapi Risiko Banjir di Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta. Yogyakarta. Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Moningkey, A. T. 2004. Agihan Daerah Sebaran Banjir Pada Dataran Aluvial Danau Tondano Wilayah Kecamatan Tondano Barat dan Kecamatan Tondano Timur. Tondano. Universitas Negeri Manado, Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial.

Purnama, Asep. "Pemetaan Kawasan Rawan Banjir Di Daerah Aliran Sungai Cisadane Menggunakan Sistem Informasi Geografis."Tugas Akhir. Institut Pertanian Bogor (2008).

Rahayu, S., dkk. 2009. Monotoring Air Di Daerah Aliran Sungai. World Agroforestry Centre

Sigit A. A, Priyono, Andriyani, 2011 Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Web untuk Monitoring Banjir di Wilayah DAS Bengawan Solo Hulu. Surakarta. Fakultas Geografi, UMS Surakarta

Tjimpolo Z. L. 2004. Kajian Masalah Banjir Dan Dampak Negatif Yang Ditimbulkan Di Kabupaten Donggala, Fakultas Geografi, Universitas Negeri Yogyakarta

Th. Dwiati Wismarini dan Muji Sukur 2015 Penentuan Tingkat Kerentanan Banjir Secara Geospasial Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang Email: theres31372@gmail.com; muji.sukur@gmail.com

Paimin, Sukresno dan B. I. Pramono. 2009. Teknik Mitigasi Banjir dan Tanah Longsor. Balikpapan. Tropenbos International Indonesia Programme.


Full Text: PDF

Article Metrics

Abstract View : 761 times
PDF Download : 139 times

DOI: 10.36412/jepst.v1i2.2122

DOI (PDF): https://doi.org/10.36412/jepst.v1i2.2122.g1316

Refbacks

  • There are currently no refbacks.