- Home
- Vol 1, No 1 (2020)
- Maliangkay
Pemetaan Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor Pada DAS Tondano Bagian Hulu Sebagai Laboratorium Alam Mahasiswa Geografi
Denny Maliangkay
(1),
(1) Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Manado
Corresponding Author
Abstract
Tanah longsor (landslide) merupakan salah satu jenis bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, terutama pada musim hujan. Kemungkinan frekuensi kejadian atau terjadinya longsor lebih tinggi dibandingkan dengan jenis bencana lainnya. Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh. Agar dapat memantau dan mengamati fenomena tanah longsor diperlukan adanya suatu analisa dan pemetaan daerah rawan longsor yang mampu memberikan gambaran kondisi kawasan yang ada berdasarkan faktor-faktor penyebab terjadinya tanah longsor. Selain itu juga kita bisa me-ngetahui sebaran daerah rawan longsor dan faktor utama penyebabnya sehingga kita bisa merumuskan upaya penang-gulangan. Longsor lahan yang terjadi di DAS Tondano bagian hulu meliputi longsoran ukuran kecil, ukuran sedang dan ukuran besar. Longsorlahan yang mempengaruhi aktifitas DAS Tondano bagian hulu, morfometrinya langsung di ukur di lapangan. Kondisi kemiringan lereng yang terukur merupakan kemiringan lereng dari longsoran, bukan merupakan lereng medan secara keseluruhan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, longsorlahan yang terjadi di daerah penelitian baik tipe longsor (slide), aliran (flow) dan runtuhan/jungkiran (fall), saat ini kesemuanya berjumlah 14 titik. Tipe longsor lahan yang dominan terjadi di daerah penelitian adalah tipe aliran (flow).
References
Aep S. Hamidin, 2013. Ancaman Bawah Laut Fakta dan Penemuan Gunung Bawah Laut Indonesia. Cakrawala Yogyakarta.
Asri Pratiwi dkk, 2011. Fenomena Alam Paling Spetakuler. Jogja Great Publisher
Djauhari Noor. 2006. Geologi Lingkungan. Graha Ilmu Yogyakarta
-------------------. 2001. Geologi untuk Perencanaan. Graha Ilmu Yokyakarta
Junun Sartohadi Dan Elok Surya Pratiwi. 2014. Bunga Rampai Penelitian Pengelolaan Bencana
Jim Pipe. 2008. Planet Eart Weather and Climate. Copyright tiktock. First published in Great Britain
Kegunungapian Kelud pada Periode Krisis Erupsi 2014. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
G. Moch. Munir, 1996. Geologi dan Mineralogi Tanah. Pustaka Jaya. Jakarta
Hendra Wisesa. 2011. Buku Pinter Bumi Ensiklopedi Lengkap. Harmoni Jogyaakarta
M. Lange dkk, 1991. Geologi Umum. Gaya Media Pratama Jakarta
Sampaguita Syafrezani, 2010. Tanggap Bencana Alam Gempa Bumi. Angkasa Bandung
Singgih Sastradihardja, 2010. Tangap Bencana Alam Gunung Berapi. Angkas Bandung
Sutoto, 2013. Geologi Dasar. Ombak Yogyakarta.
Trija Fayeldi dan Syerif Nurhakim, 2012 Cuaca dan Iklim Fenomena Perubahan Alam Global dari Kutup Hingga Khatulistiwa. Bestari Kids. Rawamagun Jakarta Timur
Full Text:
PDF
Article Metrics
Abstract View
: 869 times
PDF
Download : 177 times
DOI:
10.36412/jepst.v1i1.1806
DOI (PDF):
https://doi.org/10.36412/jepst.v1i1.1806.g1192
Refbacks
- There are currently no refbacks.