Citra Perempuan dan Ketidakadilan Gender dalam Novel “Saat Hati Telah Memilih” Karya Mira W dan Implikasinya bagi Pembelajaran Sastra di Sekolah

Christy Marentek, Wimsje R. Palar, Nontje J. Pangemanan

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan citra perempuan yang ditampilkan dalam novel “Saat Hati telah Memilih”karya Mira W dan ketidakadilan gender yang ditampilkan dalam novel “Saat Hati telah Memilih” karya Mira W. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data penelitian adalah teks novel berjudul “Saat Hati telah Memilih” Karya Mira W, terbitan Gramedia Pustaka Utama, tahun 2018. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik analisis isi. Langkah-langkah analisis data meliputi: reduksi data, penyajian data, verifikasi, dan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh yakni citra perempuan dalam Novel “Saat Hati telah Memilih” karya Mira W adalah: 1) Tokoh Riri yang ulet hingga menggapai cita-citanya menjadi dokter, ia memilih kedudukan yang sama bahkan melebihi suaminya, Haris yang juga kaya dan terhormat. Pencitraan tokoh Riri adalah tokoh ini dianggap sebagai tokoh yang melawan kodrat sebagai seorang perempuan yang alim, lugu, tidak genit, suci, sebagai pemncerminan nilai-nilai masyarakat. 2) Tokoh Tanti adalah tokoh yang dianggap tidak melawan kodrat perempuan karena perempuan yang ideal menurut tata nilai masyarakat telah dimilikinya misalnya lugu, suci, baik hati, dan sederhana. Tanti memiliki emosi layaknya perempuan normal seperti jatuh cinta tapi masih menjaga kehormatan/harga dirinya. 3) Tokoh ibu Haris sebagai tokoh perempuan ideal yaitu penuh kasih, mengedepankan emosi. 4) Tokoh ibu Riri sebagai tokoh perempuan yang mengedepankan emosi. Ketidakadilan gender dalam Novel “Saat hati telah memilih’ karya Mira W adalah: 1) Subardinat yaitu tokoh perempuan berada di bawah kekuasaan laki-laki. Tokoh Tanti yang dipaksakan untuk menikah dengan Haris demi mengasuh anak Haris hasil perselingkuhannya dengan Riri. 2) Marginal (terpinggirkan). Tanti dianggap sebagai perempuan yang berasal dari keluarga sedehana, lugu, suci, baik hati sehingga Hsris memperlakukannya sebagai perempuan kolot. 3) Kekerasan mental yang dialami oleh Tanti, ibu Riri. Keduanya harus menghadapi suami yang berselingkuh.

Full Text:

PDF

References


Delfrita. A, Gani E. & Arie, E. Tanpa Tahun. Citra Perempuan dalam Novel “Kekuatan Cinta” Karya Sastri Bakry. https://media.neliti.com.

Handi Octavianus, 2008. Hubungan Konflik Peran Gender Laki-laki dengan Mekanisme Pemertahanan Psikologis. repository.usd.ac.id. Yogyakarta: Universitas Santa Dharma.

Djojosuroto, K. 2019. Analisis Teks Sastra dan Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka.

Istanti, S. 2012. Citra Perempuan dalam Novel Cinta Suci Zahrana Karya Habibuhrahman El. Shirazy: Tinjauan Kritik Sastra Feminis. Skripsi. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhamadyah. https://eprints.ums.ac,id.

Mira. W. 2018. Ketika Hati telah Memilih. Jakarta: PT Gramedia Utama.

Moleong, L. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Angkasa.

Sri Wulandari Sondakh.2020. Profil Tokoh Perempuan dalam Cerpen “Ajaran Kehidupan Seorang Nenek” dan “Wanita Siam” Karya N.H Dini serta Implikasinya dalam Pembelajaran Sastra di Sekolah. Skripsi. Tondano: Universitas Negeri Manado.

Sugihastuti & Sofia A. 2003. Feminisme dan Satra: Menguask Citra Perempuan dalam Layar Terkembang. Bandung Katarsis.

Suwarsono, V., Pangemanan N.J, dan Meruntu, O.S., 2020. Nilai Pendidikan karakter dalam Dongeng “Mamanuan dan Walansendow dan Burung Kekekow yang Malang dan Implikasinya bagi Pembelajaran Sastra di Sekolah”. Jurnal Bahtra, vol. 2. 2020. ejournal.unima.ac.id.

Pantow, F., Ratu, D., dan Meruntu O.S. 2020. Nilai-nilai Moral dalam Teks Anekdot Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Implikasinya bagi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah. Jurnal Bahtra, vol. 2. 2020. ejournal.unima.ac.id)




DOI: https://doi.org/10.36412/jb.v2i1.2778

DOI (PDF): https://doi.org/10.36412/jb.v2i1.2778.g1531

Refbacks

  • There are currently no refbacks.