PKM BATA PLASTIK DALAM UPAYA PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI PENINGKATAN KREATIFITAS DAN SUMBER DAYA MASYARAKAT DI KELURAHAN MAESA UNIMA KECAMATAN TONDANO SELATAN

Denny Maukar(1),


(1) Universitas Negeri Manado
Corresponding Author

Abstract


Adanya keterbatasan lahan yang dapat dipergunakan sebagai TPA karena semakin sulitnya memperoleh ruang yang pantas dan jaraknya semakin jauh dari pusat kota, serta diperlukannya dana yang besar untuk pembebasan lahan TPA, merupakan faktor eksternal yang turut mempengaruhi permasalahan persampahan tersebut. Kondisi di atas mendorong upaya pengelolaan sampah yang lebih baik dan sebanyak mungkin dapat mendayagunakan kembali sampah. Indonesia sedang dalam tahap pembangunan infrastruktur. Salah satunya adalah proyek pembangunan gedung. Batu-bata merupakan salah satu material utama dalam pembangunan gedung ataupun rumah. Kebutuhan batu-bata semakin hari semakin meningkat. Disisi lain, berdasarkan informasi dari Kementerian lingkungan Hidup, setiap individu menghasilkan rata-rata 0,8 kilogram sampah per-hari. Rata-rata limbah per orang akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan dan gaya hidup masyarakat. Dengan asumsi 220 juta penduduk Indonesia, limbah yang terbuang mencapai 176.000 ton per hari . (Nusa Idaman Said, 2008 :78). Oleh karena itu, dibuatlah babah tanpa semen. Tujuannya adalah untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat menimbunnya limbah dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat pengangguran. Limbah yang digunakan dalam pembuatan babah ini adalah limbah non- organik berupa limbah plastik. Limbah tersebut mudah ditemui dan mengandung senyawa yang berfungsi untuk mengikat bahan-bahan lain ketika diolah dalam bentuk cairan. Dari hal tersebut, diperlukan suatu penelitian mengenai sifat limbah plastik ini agar dapat diolah menjadi sebuah babah dengan perbandingan yang tepat. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif, yaitu untuk meningkatkan kualitas babah agar tidak mudah pecah dan menjaga ketahanan sebuah bangunan. Dapat disimpulkan bahwa pembuatan bata sampa plastic tanpa semen akan meningkatkan kualitas batu bata, meminimalisir jumlah sampah dan penggunaan semen, serta membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyrarakat kelurahan. Hasil pengelolaan sampah, seperti sampah styrofoam, sekam padi, kertas, plastik dan serbuk kayu dapat dijadikan sebagai alternatif bahan bangunan, dan telah teruji kelebihannya, baik secara fisik maupun mekanik.

References


Streeter V.L. and Wylie E.B. 1988. Mekanika Fluida. Edisi Kedelapan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Vasandani V.P. 1980. Theory of Hydraulic Machines. Seven Edition, Khanna Publishers, New Delhi.

Delavand Ovono Ovono, Giovanni Bruno, Philippe Pradeau, and Stephane Berre. (2013). Conditions for Crystallization of LAS Glass- Ceramics as a Function of Nucleating Agent Amount and Heat Treatment. International Journal of Applied Glass ScienceVolume 4, Issue 1, pages 20–30, March 2013

Joos van Kasteren (2006) Artikel Cara Mengelas Tambah Canggih (terjemahan), Majalah Sigma Kaleidoskop Dunia Ilmu, Edisi 11 Tahun 1986


Full Text: PDF

Article Metrics

Abstract View : 928 times
PDF Download : 136 times

DOI: 10.36412/jds.v1i2.1103

DOI (PDF): https://doi.org/10.36412/jds.v1i2.1103.g1045

Refbacks

  • There are currently no refbacks.