Pengaruh Perubahan Tataguna Lahan Jalan Raya Tomohon–Manado Terhadap Daya Dukung Tanah

M S S S Tumanduk(1), T U Y Pangkey(2), R G M Lasut(3),


(1) Universitas Negeri Manado
(2) Universitas Negeri Manado
(3) Universitas Negeri Manado
Corresponding Author

Abstract


Pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan kelas kesesuaiannya akan memberikan dampak buruk, baik secara fisik maupun ekonomi. Secara fisik, pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan daya dukung lahan dapat menimbulkan kerusakan lahan (Mather, 1986) dan sebaliknya, penggunaan lahan yang tepat adalah langkah pertama untuk menunjang program konservasi lahan (Sinukaban, 1989). Adapun secara ekonomi, ketidaksesuaian lahan akan berdampak pada produktivitas lahan. Jalan Tomohon – Manado adalah jalan Arteri Primer atau jalan nasional yang menghubungkan antar provinsi berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 – 2034. Jalan Raya Tomohon – Manado merupakan salah satu jalan regional utama yang menghubungkan wilayah Manado, Minahasa, dan Tomohon serta mendukung pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara, maupun daerah sekitarnya. Adanya pemukiman berupah bangunan rumah tinggal, restoran, resting area, dan hotel di sepanjang jalan Tomohon – Manado merupakan perubahan tata guna lahan, lokasi tersebut terletak di lereng bukit yang terjal, rawan terhadap bencana tanah longsor. Pemerintah Kota Tomohon sudah berupaya membatasi pemanfaatan ruang di kawasan rawan bencana terhadap kegiatan pemukiman. Namun kenyataannya, masih ada pemanfaatan lahan di daerah rawan tanah longsor dan pemerintah daerah belum dapat menerapkan kebijakan tersebut secara optimal, hal tersebut dikarenakan sebagian besar penduduk sudah lama bermukim di daerah rawan bencana bahkan sudah ada yang turun-temurun. Hal ini menyulitkan pemerintah daerah untuk melakukan penataan pemanfaatan lahan pada kawasan rawan bencana alam tanah longsor. Salah satu kejadian tanah longsor yang terjadi pada Tanggal 15 Januari 2014 di sepanjang jalan Tomohon – Manado. Berdasarkan bentuk dan struktur topografi lokasi jalan Tomohon – Manado, pemanfaatan lahan tidak layak untuk membangun rumah tinggal, restoran, resting area, dan hotel, karena sangat mempengaruhi ketidakstabilan lereng sehingga dapat mengurangi daya dukung tanah.

Kata kunci: Jalan Tomohon–Manado, Tataguna Lahan, Daya Dukung Tanah


References


Anonim, Pengenalan Gerakan Tanah, www.esdm.go.id/batubara/doc, download tanggal 27 September 2011

Bowles, J. E., (1986). Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah, Edisi ke 2, Terjemahan oleh Ir. Johan K. H., Erlangga, Jakarta, Indonesia.

Craig, R.F., (1987). Mekanika Tanah, Edisi ke 4, Erlangga, Jakarta. Indonesia.

Hansen, M.J., (1984). Strategies for Classification of Landslides, (ed.:Brunsden, D, & Prior, D.B., 1984), Slope Instability, John Wiley & Sons, New York, USA.

Hardiyatmo, H.C., (2006). Penanganan Tanah Longsor dan Erosi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, Indonesia.

Jayadinata, J.T. (1999). Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan dan Wilayah. Bandung : Penerbit ITB.

Karnawati, D. (2003). Manajemen Bencana Gerakan Tanah. Diktat Kuliah. Yogyakarta : Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada.

Kuswanda, Wahyu P (2010) Penggunaan Bahan Geosintetik Untuk Rekonstruksi Tanah Longsor , Proceding Seminar Nasional “Penanggulangan Bencana Alam di Berbagai Daerah di Indonesia” pada tanggal 8 Mei 2010, KMTS FT UGM, Yogyakarta .

Seyhan, E. (1990). Dasar-dasar Hidrologi. Terjemahan Sentot Subagyo. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Suripin, (2002). Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Suryolelono, K. B., (2004). Perancangan Fondasi, Nafiri, Yogyakarta, Indonesia.


Full Text: PDF

Article Metrics

Abstract View : 417 times
PDF Download : 84 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.