PKM KELOMPOK PENJUAL ASESORIS DI BUKIT KASIH KANONANG KECAMATAN KAWANGKOAN KABUPATEN MINAHASA SULAWESI UTARA

Rahel Widiawati Kimbal, Jeane Mantiri

Abstract


Keindahan Tempat Wisata Religi Bukit Kasih Kanonang sudah dikenal banyak kalangan. Maka tidak mengherankan dalam rentang Juni hingga Desember 2016 tercatat ada 35.028 wisatawan yang telah mendatangi objek wisata ini. Besarnya kunjungan ini telah mendorong lahirnya penawaran berbagai jasa. Salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat adalah penjualan asesoris. Kelompok penjual asesoris ini semuanya tidak memiliki latar belakang atau pendidikan formal. Kondisi ini menyiratkan bahwa kemampuan memasarkan asesoris yang berjalan antara pengunjung dengan penjual lebih bersifat natural. Permasalahan mitra seperti: (1) Rendahnya kualitas barang yang dijual oleh penjual asesoris. Hal ini ditandai dengan ketidakmampuan penjual untuk menjelaskan secara mendetail komponen-komponen yang ada di dalam barang asesoris yang mereka jual dan. (2). Kurangnya variasi barang yang ditawarkan oleh penjual dikarenakan mereka hanya menjadi tangan kedua atau ketiga dari pedagang di luar daerah. Akibatnya  produk yang dihasilkan tidak semuanya memenuhi keinginan pasar. Solusi untuk permasalahan ini adalah pertama, memberikan sentuhan keilmuan berupa pemberian pelatihan ketrampilan cara mengelolah dan memasarkan barang asesoris dengan belajar mengenal lebih dekat karakter barang yang dijual. dan kedua, adalah, variasi produk asesoris yang monoton hendaknya dikembangkan menjadi lebih kaya dengan memasukkan unsur budaya bukit kasih. Maka perlu adanya kerjasama dengan pembuat asesoris dengan mengkomunikasikan model-model terbaru untuk diciptakan. sehingga ada penyegaran kembali produk asesoris. Metode dalam pelaksanaan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini melibatkan masyarakat khususnya penjual asesoris yang kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan mengelolah usaha mereka dan melibatkan mahasiswa ekonomi sebagai pendamping. Melalui kegiatan ini dihasilkan: (1) ada respons yang baik dari para penjual asesoris sehingga mereka berpartisipasi dan hadir dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (2) Terbentuknya pemahaman yang sama mengapa pengetahuan dan keterampilan menjadi sebuah kebutuhan bagi kegiatan pengelolaan dan pemasaran asesoris, (3) melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat ini terjadi  perubahan pola fikir (mindset) penjual asesoris  dalam hal pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola dan memasarkan asesoris dengan baik dan benar dan, (4) Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan  penjual asesoris tentang cara memasarkan asesoris agar terus meningkat, cara memelihara hubungan antara konsumen dan produsen. Selanjutnya cara membangun hubungan berkelanjutan dengan konsumen agar tetap bertahan bukan hanya sekedar jual beli saja.   Keyword: Kelompok Penjual Asesoris, Bukit Kasih, Wisatawan, Pedagang, Produk.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.36412/edupreneur.v1i3.726

DOI (PDF): https://doi.org/10.36412/edupreneur.v1i3.726.g662

Refbacks

  • There are currently no refbacks.