ANALISIS MITIGASI LONGSOR PADA MUSIM HUJAN DI JALAN RAYA TOMOHON – MANADO KOTA TOMOHON

Mikhael Z. M. Kaparang, Morris S. S. S. Tumanduk

Abstract


Intisari - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab tanah longsor dan untuk mengetahui cara menanggulangi pemicu terjadinya tanah longsor di daerah Jalan Raya Tomohon-Manado yang terletak di wilayah Kelurahan Tinoor Kota Tomohon. Berdasarkan analisis di lokasi penelitian lapisan tanah lempung warna kehitaman sifat kenyal berada di antara elevasi -0,00 m sampai dengan -2,00 m. Lapisan tanah lempung berbatu warna coklat muda sifat kenyal berada di antara elevasi -2,00 m sampai dengan -6,00 m, lapisan tanah berbatu warna hitam abuabu sifat segar berada di antara elevasi -6,00 m sampai dengan -10,00 m. Salah satu proses geologi yang menjadi penyebab utama terjadinya gerakan tanah adalah pelapukan batuan. Karakteristik batuan di lokasi penelitian telah terjadi pelapukan, ini disebabkan karena berada pada iklim tropis dengan tingginya intensitas curah hujan, dan penyinaran matahari menjadikan proses pelapukan batuan lebih intensif. Topografi lokasi penelitian merupakan daerah perbukitan atau pegunungan yang membentuk lahan miring, dengan kemiringan rata-rata dari 25°- 75° dan tersusun oleh tumpukan tanah residu yang dialasi oleh batuan atau tanah yang lebih kompak memiliki potensi untuk bergerak atau longsor. Penyebab tanah longsor di daerah Jalan Raya Tomohon-Manado yang terletak di wilayah Kelurahan Tinoor Kota Tomohon adalah karena curah hujan yang tinggi mencapai 211 mm pada tanggal 15 Januari 2014. Prinsip mitigasi longsoran adalah mengurangi gaya pendorong atau menambah gaya penahan. Mitigasi sangat tergantung pada tipe dan sifat gerakan tanah, kondisi lapangan dan geologi. Mitigasi dimaksud untuk menghindari kemungkinan terjadinya longsoran pada daerah yang berpotensi longsor.
Kata Kunci:, Jalan Raya Tomohon-Manado, Musim Hujan, Tanah Longsor, Mitigasi.


Full Text:

PDF

References


Anonim, Pengenalan Gerakan Tanah, www.esdm.go.id/batubara/doc, download tanggal 5 Mei 2016.

Badan Litbang Departemen PU. RI., 2005, Rekayasa Penanganan Keruntuhan Lereng Pada Tanah Residual dan Batuan, Pd T-09-2005-B, Jakarta, Indonesia.

Bowles, J. E., 1986, Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah, Edisi ke 2, Terjemahan oleh Ir. Johan K. H., Erlangga, Jakarta, Indonesia.

BMKG Provinsi Sulawesi Utara, 2014, Data Curah Hujan Tahun 2014, Manado, Indonesia

Craig, R.F., 1987, Mekanika Tanah, Edisi ke 4, Erlangga, Jakarta. Indonesia.

Hansen, M.J., 1984, Strategies for Classification of Landslides, (ed.:Brunsden, D,& Prior, D.B., 1984), Slope Instability, John Wiley & Sons, New York, USA.

Hardiyatmo, H.C., 2006, Penanganan Tanah Longsor dan Erosi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, Indonesia.

Karnawati, D., 2004, Bahan Kuliah Geologi Umum dan Teknik, Jurusan Teknik Sipil, FakultasTeknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia.

Pangular, D., 1985, Petunjuk Penyelidikan & Penanggulangan Gerakan Tanah, Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengairan, Balitbang Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta, Indonesia.

Seyhan, E. 1990. Dasar-dasar Hidrologi. Terjemahan Sentot Subagyo. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Suripin, 2002. Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Suryolelono, K. B., 2004, Perancangan Fondasi, Nafiri, Yogyakarta, Indonesia


Refbacks

  • There are currently no refbacks.