IbM KELOMPOK TANI AREN DI KECAMATAN RATAHAN: TEKNOLOGI PENGOLAHAN KECAP BERBAHAN BAKU GULA AREN

Emma Mauren Moko(1), Livana Dethris Rawung(2),


(1) Universitas Negeri Manado
(2) Universitas Negeri Manado
Corresponding Author

Abstract


Kecamatan Ratahan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Minahasa Tenggara, yang berjarak sekitar 80 km dari Ibukota Propinsi Sulawesi Utara. Kondisi geografis sebagian besar wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah berlereng-lereng dan banyak ditumbuhi pohon aren, sehingga kehidupan ekonomi sebagian besar masyarakat di Kabupaten Minahasa Tenggara khususnya di Kecamatan Ratahan merupakan petani aren yang mengolah nira aren menjadi gula aren dan ‘cap tikus’ (cairan berkadar alkohol rata-rata 40 persen yang dihasilkan melalui penyulingan atau destilasi nira aren). Keterbatasan pengetahuan dan teknologi dari para petani aren serta nilai ekonomis cap tikus yang lebih tinggi menyebabkan petani aren lebih memilih mengolah nira aren menjadi cap tikus. Tujuan dari kegiatan IbM bagi para petani aren di Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara adalah memberikan alih teknologi berupa pelatihan pengolahan kecap manis berbahan baku gula aren. Metode yang digunakan adalah berupa kegiatan kaji tindak, kegiatan dilakukan dengan memberikan contoh secara langsung penerapan teknologi fermentasi kedelai sebagai bahan baku pembuatan kecap, hingga pemberian contoh dalam proses pengolahan kecap sehingga para petani bisa memahami metode dan proses-proses pengolahan kecap berbahan baku nira aren. Kegiatan Pengabdian bagi petani aren di Desa Tousuraya, Kecamatan Ratahan Timur memberikan manfaat yaitu perolehan informasi mengenai hilirisasi aren menjadi berbagai olahan selain gula aren dan cap tikus yaitu pengolahan kecap berbahan baku gula aren.

Keywords


Kedelai; fermentasi; gula aren; kecap

References


Anonymous. 2012. Hasil analisis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) tahun 2012. LAPAN.

Asryani DM. 2007. Eksperimen Pembuatan Kecap Manis dari Biji Turi dengan Bahan Ekstrak Buah Nanas. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Astawan M. 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian. Penebar Swadaya. Jakarta.

Astawan M, Wahyuni M. 1991. Teknologi Pengolahan Pangan Nabati Tepat Guna. Akademika Pressindo. Jakarta.

BPS. 2013. Sulut Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara.

Fukushima. 2003. Fermented Soy Sauce Production. Di dalam : Steinkraus KH (ed.). Industrialization of Indigenous Fermented Foods 2nd Ed. Marcel Dekker, Inc. New York.

Huang T, Teng D. 2004. Soy Sauce : Manufacturing and Biochemical Changes. Di dalam : Hui YH, Lisbeth MG, Ase SH, Jytee J, Wai-Kit N, Peggy SS, Fidel T (eds.). Handbook of Food and Beverage Fermentation Technology. Marcel Dekker, Inc. New York.

Su Y, Wang D, Fan WL, Mu XQ, Chen J. 2010. Traditional Chinese Biotechnology. Di dalam : Shu YS, Wen GJ, Yu PZ. Profile of volatile compounds in 12 chinese soy sauces produces by a high-salt-diluted state fermentation. Journal of The Institute of Brewing 116 (3): 316-328.


Full Text: PDF

Article Metrics

Abstract View : 462 times
PDF Download : 44 times

DOI: 10.36412/abdimas.v11i2.890

DOI (PDF): https://doi.org/10.36412/abdimas.v11i2.890.g809

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 ABDIMAS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.